Huaa...nggak nyangka tiga hari lagi udah 2009. Masih tertinggal 2 hari di 2008.
Aku bersyukur, 2008 dilewati dengan aman sentosa.
Gak kayak awal 2008 yang terkapar di rumah sakit .....
Prioritas di 2009 adalah menyelesaikan thesis.
Just it.
Karena yang lain pasti bisa menyusul....
So , Happy New Year of 2009... Wish you all the best....
Monday, December 29, 2008
Seminggu sebelum 2009
Sunday, December 07, 2008
Sudut Pandang
Picture taken from here
Postingan hari ini mau bahas tentang sudut pandang. Kalian pasti tau, tiap orang punya sudut pandang yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu, walo objek ato subjek yang dilihat sama. Tema agak serius ini tiba-tiba muncul pasca nonton Twilight. Iya, film itu banyak banget pro kontra nya (akibat overexpossed and overexpectation ya begitu deh...). Ada yang bilang bagus, ada yang bilang so bored, ada yang bilang biasa-biasa aja, juga yang bilang jelek banget. Bahkan aku yang nonton bareng futsu aja punya penilaian yang berbeda tentang film itu, padahal kita nonton di tempat yang sama, jarak duduk kita nggak lebih dari 10 cm. Tapi tetap aja penilaian nya berbeda.
Mudah buat di nalar. Karena manusia emang berbeda. Biar sama-sama makan nasi, sama-sama orang Indonesia, cara melihat sesuatu itu pasti beda. Masalahnya, ga semua orang bisa ngehargain sudut pandang penglihatan yang berbeda itu. Contoh mudah aja. film Twilight itu sangat dibanding-bandingkan dengan Harry Potter, apalagi sejak pemeran Edward Cullen, Robert Pattinson maen disitu, dia dianggap "menyebrang ke pihak lawan" karena sebelumnya Robert maen di HP sebagai Cedric Diggory. Penggemar HP sebagian besar langsung memusuhi Twilight tanpa tedeng aling-aling. Dan sebaliknya. Padahal kalo dicermati baik-baik, dua film ato buku itu berbeda, yang ngarang aja beda, yang translate juga beda. Jadi, nggak usah buang waktu buat mbanding-mbandingin.
Kejadian yang sama juga sempat terjadi dengan film Indonesia berjudul Heart. Film itu busa membuat beberapa ABG menangis. Tapi aku enggak, oke, aku juga menangis, karena kecewa uang melayang begitu saja buat film yang aku pikir hanya dimainkan oleh tiga orang itu. But that's it. Sudah berlalu, tutup buku. Buat apa perang mulut dengan penggemar Irawansyah yang mengagumi aktingnya di film itu.
Gambaran lain mungkin bisa diandaikan antara aku dan temanku anggit (sori non pinjem nama en kasus bentar). Kalo kami berdua menonton TV misalnya, di taruhlah MTV (Asia), saat ada Ronan Keating menyanyi, mungkin aku akan bilang dia keren banget sementara anggit cuman ngangguk-ngangguk aja. Di lagu berikutnya, ada Eminem, dan gilirannya yang heboh sendiri sementara aku cuman tersenyum sambil angguk-angguk ikutin irama musiknya. We're in peace tough we're different (cieeeh...). Bahkan walo kita kompak Linkin Park is rockin', anggit lebih milih mengagumi Chester Bennington sementara aku mengagumi Rob Bourdon. But yet, we have no argue at all.
Just respect your self then respect others.
Oke, satu contoh lagi ya. Look at this picture. Sorry kalo agak porno, tapi gambar ini bener-bener membuat kita melihat dari sudut pandang yang berbeda.
Oke, apa yang kalian lihat. Aku percaya 100% dari kalian bakal nebak ini gambar tentang "Intimacy between men and women". Salah? Enggak. Itu benar. Tapi tahukah kalian, ketika gambar ini dihadapkan pada anak-anak , mereka menjawab itu adalah gambar 11 EKOR DOLPHIN. Berani bertaruh kalian nggak akan melihatnya. Sama seperti anak-anak yang tidak melihat gambar intim tersebut. Hahahaha....
Jadi begitulah. Sudut pandang kita emang berbeda-beda. Kalo emang kita nggak bisa melihat dari sudut pandang orang lain, biarin aja lah. Nggak usah buang-buang waktu (walaupun kalo ternyata bisa itu lebih bagus). Just respect it as well as you want to be respected.
Then, have a good day, dan Selamat Idul Adha.
Friday, December 05, 2008
Twilight (Movie, 2008)
Udah kena demam Twilight nih. Heboh promosi dimana-mana, bikin jadi penasaran. Pengen nonton.
Waktu novel nya terbit dulu, sempet banget pengen beli dan baca. Tapi ketunda-tunda mulu sampe akhirnya emang nggak kebaca. Eh tau-tau udah nongol aja filmnya. Maka jadilah aku nonton Twilight TANPA membaca dulu bukunya.
Dan akhirnya barusan aja nonton film nya. Ditemenin futsu-chan yang udah baca bukunya (buat teman nanya-nanya) dengan dadakan langsung nonton yang jam 11 siang (yang isi theater nya 90% cewek). Satu setengah jam terlewati dengan alur nonton film yang pas banget. Dimulai dari fase masih nggak ngeh-> mulai dong-mulai tertarik -> deg-degan -> klimaks -> turun pelan-pelan -> happy ending (sementara, karena masih ada tiga buku lagi).
Review pribadi, ni film bagus. Biasa saat film yang dinantikan muncul gak 100% penonton bakal bilang, "ASLI, TOP ABISSS....", apalagi buat film yang diangkat dari novel. Pasti banyak aja keluh kesah nya ato bahkan puja puji nya. Nah, buat diriku yang belum baca bukunya, asik-asik aja nontonnya tuh.
Kureview dikit kekurangan dan kelebihannya ya (be careful, SPOILER ALERT):
Dari segi seting, no doubt, asli bagus banget. View ala British land or Eire Land ternyata ada di Amrik. Hutan, gunung, bukit, dan danau nya diambil dengan sangat indah (9/10).
Terus scoring sound nya pas banget (aku dan futsu sepakat soal ini). Adegan sama sound yang muncul pas banget. Yang bikin deg-degan sampe merinding ada juga. Bahkan sempat ada sound yang bener-bener berasa muncul dari belakang kita (yang adegannya juga begitu), jadi berasa seolah-olah kita dikejar vampir beneran. Seru (10/10).
Kalo cerita nya, bagus lah sebagai orang yang belum baca novelnya. Bahasa verbal plus visual jelas lebih enak dinikmati ketimbang visual doang (alias baca buku aja). Jalan ceritanya jadi lebih runtut dan bisa dinikmati. Walo ada scene yang aku rasa terlalu cepat (bahasa itali nya, mak gedunduk gitu), yang secara logis terasa "kok tau-tau gitu ya?. Paling suka scene main baseball ala Cullen's family, hooooo...gak kalah heboh sama Quidditch nya HP. Juga adegan first date nya Bella dan Edward. Gabungan kencan ala spiderman dan superman tuh. Diajak terbang en manjat pohon, yang berakhir pemandangan indah dari puncak pohon pinus (cuma Edward yang ngajak cewek nge date pertama di puncak pohon pinus. Hehehehe....) Adegan kelahi antara Edward dan James juga keren banget (9/10).
Dari segi akting Chemistry antara Robert Pattinson (Edward Cullen) dengan Kristen Stewart (Bella Swan) yang katanya kurang emang kurang terlihat di sini. Tapi kalo dari point of view aku, malah terasa pas. Edward itu vampir. Berumur hampir 100 tahun. Dan menurut Edward, dia baru merasakan ketertarikan teramat sangat pada perempuan ya saat bersama Bella. Jadi, wajar kalo dia kikuk dan kaku begitu. Cinta Edward pada Bella emang nggak terlihat dalam sentuhan, tatap mata, gandengan, ato bahasa tubuh. Tapi lewat tindakan dan kata-kata. Yah, sedikit mengingatkan pada cinta Tao Ming Tse dan San Chai di Meteor Garden (lho?). Iya, tipe yang ceweknya diganggu dikit, hajar! But so gentleman. Romantic quote yang keluar dari mulut Edward dan Bella sesungguhnya adalah chemistry cinta mereka. contoh nya:
Edward : "Aren't you afraid of me?"
Bella : "I'm only afraid of losing you"
Edward : "...like i don't have anywhere else to go...."
Bella : "Then don't go"
Aw aw aw...
Seperti biasa di setiap film pasti ada second best nya. Di Twilight, entah kenapa tertarik sama tokoh Jasper Hale yang diperankan sama Jackson Rathbone. Lucu aja liat aktingnya sebagai vampir vegetarian baru. Agak-agak belum bisa nahan kontrol pas lihat Bella, pengen gigit aja. Nggak kalah imut sama R-Patz (9/10).
Akhirnya... secara keseluruhan, nilai film ini 9.25/10 alias bagus buat ditonton. Nggak heran banyak cewek-cewek yang mulai ngidolain Pattinson sampe rela digigit. He's worth a man ups...vampire i mean. Hahahaha.....
Fun fact: Peran Edward Cullen pertama bakal dikasih ke dia, Henry Cavill
Tapi akhirnya Meyers (the author) ngerasa cocok banget sama Robert Pattinson,
Mana yang lebih cocok jadi vampire menurutmu?
Monday, December 01, 2008
Them and their baby-sitter
Akhir-akhir di mal besar Jogja (Amplaz), semakin banyak saja terlihat pasukan berseragam baby-sitter.
Sudah seperti di Jakarta saja.
Tapi aku miris melihatnya. Cuma opini pribadi lho ya?
Apakah penting membawa DUA baby-sitter jika anda punya DUA orang anak perempuan berusia sekitar 7 dan 5 tahun saat berjaan-jalan di mal dengan suami anda? Menurut hitungan saya yang nggak hobi matematika ini, dua anak itu sangat sanggup anda dan suami anda jaga sendiri, tanpa baby sitter.
Atau perlukah membawa baby sitter saat anda mengajak anak anda yang berusia 1 tahun berenang bersama dua orang adik anda? Rasanya tiga wanita dewasa sangat mampu menjaga sendiri satu orang anak 1 tahun.
Entah ini fenomena atau tren belaka. Entah apakah merasa bangga jika membawa baby-sitter ke mal dan mereka berseragam. Apakah etis jika mereka (para baby-sitter itu) sibuk mengurus anak anda yang menangis sedangkan anda sibuk belanja atau bahkan makan?
Arti harfiah baby sitter memang pengasuh/penjaga bayi (bukan anak). Secara konsep, baby sitter diperkerjakan ketika seorang ibu/ayah tidak bisa menjaga bayi mereka pada saat-saat tertentu (misal bekerja) dan tugas baby sitter itu berakhir saat ayah/ibu nya selesai bekerja. Yang terlihat saat ini, baby-sitter itu pun tetap bekerja walaupun kedua orang tua si bayi sudah selesai bekerja.
Mungkin mengajak baby-sitter ke mal bisa dianggap sebagai hadiah atas kerja mereka. Tapi apa gunanya jika saat di mal itu pun mereka tetap bekerja? Apa salahnya memberi waktu libur sendiri pada baby sitter? Dan apa susahnya membawa dan menjaga sendiri anak anda saat berjalan-jalan? Hitung-hitung membayar waktu anda yang terbuang saat tidak bisa bersama si kecil.
Lebih kesal lagi kalo melihat si baby sitter dimarahin sama majikannya karena si anak nangis terus. WHATTTTT????
Ibu ku juga pernah memperkerjakan seorang pengasuh (bukan baby sitter, cuma 'si mbok'). Bahkan keluar kota pun bapak ibuku tidak pernah membawa si mbok untuk menjaga tiga anaknya. Semua perlengkapan dibawa sendiri, yang paling besar (aku) juga ikut bertanggung jawab.
Semoga kelak aku bisa menjadi seperti ibuku.
(Picture taken from here)