Monday, December 01, 2008

Them and their baby-sitter



Akhir-akhir di mal besar Jogja (Amplaz), semakin banyak saja terlihat pasukan berseragam baby-sitter.

Sudah seperti di Jakarta saja.

Tapi aku miris melihatnya. Cuma opini pribadi lho ya?

Apakah penting membawa DUA baby-sitter jika anda punya DUA orang anak perempuan berusia sekitar 7 dan 5 tahun saat berjaan-jalan di mal dengan suami anda? Menurut hitungan saya yang nggak hobi matematika ini, dua anak itu sangat sanggup anda dan suami anda jaga sendiri, tanpa baby sitter.

Atau perlukah membawa baby sitter saat anda mengajak anak anda yang berusia 1 tahun berenang bersama dua orang adik anda? Rasanya tiga wanita dewasa sangat mampu menjaga sendiri satu orang anak 1 tahun.

Entah ini fenomena atau tren belaka. Entah apakah merasa bangga jika membawa baby-sitter ke mal dan mereka berseragam. Apakah etis jika mereka (para baby-sitter itu) sibuk mengurus anak anda yang menangis sedangkan anda sibuk belanja atau bahkan makan?

Arti harfiah baby sitter memang pengasuh/penjaga bayi (bukan anak). Secara konsep, baby sitter diperkerjakan ketika seorang ibu/ayah tidak bisa menjaga bayi mereka pada saat-saat tertentu (misal bekerja) dan tugas baby sitter itu berakhir saat ayah/ibu nya selesai bekerja. Yang terlihat saat ini, baby-sitter itu pun tetap bekerja walaupun kedua orang tua si bayi sudah selesai bekerja.

Mungkin mengajak baby-sitter ke mal bisa dianggap sebagai hadiah atas kerja mereka. Tapi apa gunanya jika saat di mal itu pun mereka tetap bekerja? Apa salahnya memberi waktu libur sendiri pada baby sitter? Dan apa susahnya membawa dan menjaga sendiri anak anda saat berjalan-jalan? Hitung-hitung membayar waktu anda yang terbuang saat tidak bisa bersama si kecil.

Lebih kesal lagi kalo melihat si baby sitter dimarahin sama majikannya karena si anak nangis terus. WHATTTTT????

Ibu ku juga pernah memperkerjakan seorang pengasuh (bukan baby sitter, cuma 'si mbok'). Bahkan keluar kota pun bapak ibuku tidak pernah membawa si mbok untuk menjaga tiga anaknya. Semua perlengkapan dibawa sendiri, yang paling besar (aku) juga ikut bertanggung jawab.

Semoga kelak aku bisa menjadi seperti ibuku.

(Picture taken from here)

5 comments:

Ufi Yusuf said...

saya bawa pengasuhnya saffa dulu, justru karena pingin nunjukin mol ke dia..soale belom pernah liat mol. lha tujuan utama ke mol nya justru ngajak jalan si pengasuh itu, hehehe

asree said...

semoga bukan si mbak juga yang gendong dek saffa plus bawaannya ya mbak ufi...? :)

Ufi Yusuf said...

saffa mah gak mau digendong sapa-sapa kalo ada bum&ayahnya sree...
ke mol emang buat belanja yah??hehe*bokek mode on*

Anonymous said...

Herannya, kenapa BS harus pake seragam ya?

Anonymous said...

iya, bener bener. Kenapa babysitter mesti pakai seragam?
Apa kalau pakai seragam itu bisa meningkatkan kualitas kerja?
Orang-orang sini aja kl Babysit justru pakai baju yang "jelek", lagian juga cuman dipakai untuk main2. Trus trus, babysitter di indo itu kurasa ga dibedain sm pembantu. Disuruh macem2 selain jagain bayi. Gajinya juga distandartin pembantu.
Nah kl disini, gaji babysitter ga jauh beda sm gaji kantoran lo trus tugasnya ga macam2.